Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Aku yang Mengalahkan Gadgetku!

Gambar
Seiring berkembangnya zaman dan kemampuan berteknologi yang semakin canggih, rasanya kuno banget kalo masih pake handphone ABC, sementara yang lain udah pake QWERTY + touchscreen. Masih sms-an? Yaampun.. yang lain udah pada WhatsApp-an kaleee! Telfon seseorang yang jauh disana? Oh My God, semua orang udah vidcall-an.. capcay dechhh.. Hahaha Gengsi banget sih kalau memang ga bisa gaul se-gaul temen yang lain. Rasanya tuh mitos kalau sekarang masih aja ada orang yang ga punya akun socmed. Yup! Jadul! Apalagi sekarang tuh udah musim-musimnya gadget murah tapi canggih warbyazaahh.. Karena kecanggihan yang semakin hari semakin melangit dan pemakai gadget canggih yang semakin bertambah, saya tertarik juga menulis pendapat saya mengenai gadget. Walaupun tidak sempurna dan tidak begitu ilmiah, saya mencoba mengutarakan pendapat pribadi aja, bebas deh orang mau komentar apa. Saya pribadi, lahir di zaman modern. Saya juga adalah generasi digital, guys! Saya merasa sanggup mengikuti perk

Masa Muda yang Bernilai

Gambar
            Betapa anehnya aku dengan diriku, yang sejak lahir tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Risih terkadang melihat teman-teman yang punya banyak cerita cinta dengan “beberapa mantannya”, punya banyak kenangan berupa barang-barang indah pemberian kekasihnya, punya kisah romantis bisu dalam foto saat momen-momen berharga, bahkan punya ojek pribadi kemanapun mereka ingin pergi. Waduh, sadis juga sih statement terakhirnya. Tapi, jujur itu yang ada dalam pemikiranku mengenai masa remajaku yang kuanggap asing dengan teman sebayaku. Terkadang lucu juga bila kubayangkan betapa aku dianggap “tak laku” atau “jomblo abadi” atau apalah itu yang mereka ingin katakan mengenai diriku dan kisah cintaku.             Beberapa kali pernah aku merasakan jatuh cinta yang terbatas pada lawan jenisku, tapi tidak berkepanjangan. Mengapa terbatas? Aku tidak pernah berpikir akan mulai menjalin hubungan dengan lawan jenisku di usia yang masih sangat dini, apalagi memutuskan untuk mene

Kasih yang Melunasi Kepahitan

Gambar
                Saat itu usiaku masih sangat muda dan labil. Kira-kira 13 tahun. Aku tinggal dengan orang tua kandungku, namun tidak merasa demikian. Aku menolak kutipan klasik yang mengatakan, “Rumahku, istanaku.” Karena, itu tidak bagiku. Sepertinya, rumahku adalah sebuah perusahaan yang sangat membutuhkan karyawan, namun aku dijadikan sebagai karyawan paksa. Ceritanya bermula dari latar belakang keluargaku.                 Kedua orang tuaku bersuku Batak Toba. Meskipun bertemu di Jawa dan tinggal di Jawa setelah menikah, tetap saja darah Batak itu kental mengalir dalam tubuh mereka. Mereka teramat tegas dan keras. Bagiku saat itu. Entah mengapa, aku berasumsi bahwa mereka hanya menjadikan aku pekerja tanpa upah, bukan anak kandung mereka.  Mengapa?                 Dari sejak usia 12 tahun aku layak disebut orang rumahan, yang jika keluar rumah hanya pergi ke sekolah atau gereja. Yang aku lakukan adalah mencuci pakaian, mencuci piring, bersih-bersih rumah, jaga adik, jaga waru

Renungan : Jika Saja Setia

“Jika Saja Setia” Lukas 12:54-59   Setiap pengantin baru bahkan semua pasangan ingin pernikahannya bertahan lama. Namun, ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk mencapai hal itu. Saat memasuki usia pernikahan 15 tahun, pasangan suami isteri harus mewaspadainya. Pada saat ini rawan terjadi perselingkuhan. Hal itu tertuang dalam buku yang ditulis Susan Sapiro Barash. Ia mewawancarai sekitar 200 wanita berusia 21-85 tahun. Saat sampai ke tahun ke-9 atau 10 pernikahan, banyak isteri melapor berpisah dengan suami saat beristirahat. Ingat! “menabur cinta itu gampang, tapi mempertahankannya itu sangat sulit.”         Semua tahapan bisa kita lihat dengan jelas asal kita ‘peka’. Hal yang sama juga kita dapatkan pada bacaan hari ini. Saat Kristus dinyatakan dalam tanda-tanda yang harus dibaca dengan ke’peka’an (Luk. 12:54-59). Untuk itu dibutuhkan ketegasan dan disiplin diri. Bila kita telah berkomitmen untuk setia pada Yesus, kita dituntut mampu membaca kehadiranNya dan membu