Aku yang Mengalahkan Gadgetku!

Seiring berkembangnya zaman dan kemampuan berteknologi yang semakin canggih, rasanya kuno banget kalo masih pake handphone ABC, sementara yang lain udah pake QWERTY + touchscreen. Masih sms-an? Yaampun.. yang lain udah pada WhatsApp-an kaleee! Telfon seseorang yang jauh disana? Oh My God, semua orang udah vidcall-an.. capcay dechhh.. Hahaha

Gengsi banget sih kalau memang ga bisa gaul se-gaul temen yang lain. Rasanya tuh mitos kalau sekarang masih aja ada orang yang ga punya akun socmed. Yup! Jadul! Apalagi sekarang tuh udah musim-musimnya gadget murah tapi canggih warbyazaahh.. Karena kecanggihan yang semakin hari semakin melangit dan pemakai gadget canggih yang semakin bertambah, saya tertarik juga menulis pendapat saya mengenai gadget. Walaupun tidak sempurna dan tidak begitu ilmiah, saya mencoba mengutarakan pendapat pribadi aja, bebas deh orang mau komentar apa.

Saya pribadi, lahir di zaman modern. Saya juga adalah generasi digital, guys! Saya merasa sanggup mengikuti perkembangan teknologi dengan baik dan gak kuno-kuno amat hehe.. Social Media? Punya kok! Handphone qwerty? Punya juga, walau ga mahal haha.. Tapi, apa sih yang mau saya bahas tentang gadget? Mari kita mulai!

Menjadi generasi yang disebut gaul penting sih. Lagipula, di kecanggihan informasi zaman sekarang kita bisa menjadi lebih pandai dan berwawasan luas dengan memanfaatkan teknologi. Dibenarkan bila kita sebagai anak Tuhan juga turut serta dalam perkembangan zaman, dengan tujuan menjadi berkat bagi sesama. Lalu apa yang menjadi masalah? Yang menjadi masalah adalah, saat ini seringkali GADGET YANG MENGUASAI KITA! Kita menjadi takluk oleh benda mati yang mungkin dipakai iblis untuk meluluhkan kita. Kok bisa? Ya bisa! Iblis bisa pakai apa saja untuk berusaha menang. 
Buktinya apa?
1.                  Main HandPhone Saat Ibadah
            Tangan anak-anak Tuhan kadang dikuasai iblis untuk main gadget di saat ibadah. Iya sih sekarang udah zamannya HP suci, yang di dalamnya ada Sabda, Aplikasi Renungan Harian, bahkan Alkipedia dan aplikasi tafsiran Alkitab lainnya. Tapi, namanya juga manusia yang punya hawa nafsu, ga bisa dipungkiri, saat buka Alkitab di HP da nada notification fb, BBM, IG, Line dan lainnya, yaaa rasanya susah kalo diabaikan. Iya kan? Walau ga semua orang begitu sih…  
2.                  Main HandPhone Menjadikan Lupa Belajar
            Belajar tuh lazimnya baca apa, sih? Buku kan? Sekarang zaman udah berbeda. Handphone udah jadi sumber utama belajar. Memang banyak informasi bisa didapatkan dari kecanggihan gadget sekarang. Tapi, belum tentu hanya untuk belajar, konsentrasi hilang karena bisa saja notification di Handphone membuat nafsu bermain gadget lebih kuat menguasai daripada tujuan semula, yaitu belajar. Alhasil, yang tadinya niat belajar malah GaTot! Hehe…
3.                  Main HandPhone Memakan Waktu yang Berharga
            Pernah ga sih kita sadar? Sekarang udah hampir semua punya gadget yang keren. Saat kumpul dengan teman-teman, gadget lebih dianggap hidup dan teman-teman jadi diabaikan. Bukannya saling berbagi dengan cerita masing-masing, malah saling sibuk melihat dunia maya yang ada di layar gadgetnya masing-masing. Tanpa sadar kita sudah melewatkan saat yang berharga (quality time) bareng temen-temen, yang tidak selalu bisa tercipta. Inilah yang dimaksud dengan statement “Gadget itu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.” Ngeriiiii…
4.                  Main HandPhone Mengganggu Istirahat
            Seharian beraktivitas dan memakan banyak energi seharusnya membuat kita bijak mengelola waktu dan menyempatkan waktu untuk rehat sejenak mengumpulkan kembali tenaga. Tapi, habitat sekarang tuh malah lain. Main Handphone seolah telah menjadi candu yang mengganggu kesehatan. Yang seharusnya waktu beberapa menit bisa dipakai untuk istirahat, malah menyempatkan mejeng di layar Handphone. Sambil tiduran, buka semua akun socmed, kepo-in orang, benahin display picture account, de-el-el.. So, bukannya kumpulin tenaga untuk aktivitas selanjutnya, malah bikin sakit mata dan menurunkan stamina, kan? Nah…pertimbangkan deh, guys!
5.                  Main HandPhone Saat Mau Makan
            Pernah saya buka satu akun memecomic dan nemuin kalimat “Sendok di tangan kanan, Handphone di tangan kiri, tapi jodoh tetap di tangan Tuhan. Uuuuhh..”
Dari kalimat itu, saya merasa bahwa di zaman sekarang, orang makan pun pegang Handphone. Woaaw.. Enak banget yaa, Handphone nya ditemenin makan. Belum tentu orang di sekitarnya merasakan perhatian yang sama. Padahal lebih asyik ajak temen/keluarga makan bareng, kan? Yaa..namanya juga habbit. Sambil suap makanan, mungkin sambil buka IG/Path or apapun itu dan nge-post menu lunch yang baru saja di foto sebelum makan. Hehehe..siapa sih yang masih ga tau kebiasaan itu? Angkat tangan! Hehehe…
6.                  Main HandPhone Everywhere!!!
            Mau pergi ga bisa tanpa HP, mau kuliah aja ga bisa ga bawa HP, mau ibadah bakal balik lagi ke rumah karena lupa bawa HP, mau ketemuan sama temen harus pegang HP buat keep contact, yang lebih parah tuh mau ke WC harus sambil I-net-an.. Yaamsyooong.. udah kaya tulang dan daging ya..nempeeeeell! Yang lebih mainstream, saat harus update status or upload foto di segala situasi. Hadeeeh sekarang sih udah ritual kali yeee.. Handphone udah seperti tuhan, yang ada di segala situasi dan waktu. Wah… Udah jadi berhala dong, ya? Inilah yang menarik untuk saya tanggapi.

Bukannya mengambil hak asasi orang lain, tapi coba deh renungkan betapa bodohnya kita jika hal-hal itu menjadi rutinitas kita sehari-hari. Banyak banget waktu yang tersita karena gadget. Banyak banget hal-hal berharga di sekitar kita yang terlewatkan. Banyak banget biaya yang kita keluarkan untuk hal itu. Kalau kita memperlakukan gadget dengan tidak wajar, lebih banyak untungnya atau ruginya sih? Jawab masing-masing aja deh sepertinya.

1 Korintus 6:12 “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.”

Gaada kok yang bilang main gadget or manteng di socmed itu haram/dosa. Sama sekali tidak demikian. Justru, dengan bijaksana mengelola, semuanya itu bisa menjadi berkat yang luar biasa untuk orang lain. How can? Publikasikanlah status-status yang memberkati orang lain di akun socmedmu, yang menyangkut firman Tuhan atau kalimat-kalimat yang membangun dan memotivasi. Postinglah foto-foto yang sopan dan tidak mengundang omongan pedas orang. Dan masih banyak lagi deh cara menggunakan socmed dengan bijaksana jika kita berhikmat dan menguasai dengan baik kemajuan teknologi yang kita miliki. Diantara semuanya, yang lebih penting adalah manage your time wisely! Jangan jadi diperhamba oleh gadget sehingga semua aktivitas yang lebih berharga jadi tersita. Gak takut tuh kalo lehernya bermasalah karena tunduk terus pegang hp everywhere? Gak takut tuh kalo masih muda udah harus pakai kacamata (mata minus)? Gak takut tuh kalo ketinggalan banyak momen sosial di sekitar yang sebenarnya sangat berharga? Semua punya hak masing-masing sih dalam hal ini.

Manfaatkan kecanggihan dengan bijak dan jangan dimanfaatkan oleh kecanggihan yang bejat! Hehe.. manusia punya akal yang jauh lebih keren daripada semua kecanggihan era modern. So, jadilah berkat di dunia maya, dan jangan diperhamba! Pakailah dan katakanlah “Aku yang Harus Mengalahkan Gadgetku!” Amin.


Tuhan Yesus Memberkati. 
 

Komentar

  1. Terkadang kita seperti itu tanpa sadar. Tapi artikel ini menyadsrkan buat siapa yang membaca. Termasuk saya juga.
    Makasi ka Yesi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ada alasan untuk menghakimi. Saya yang menulis pun merasa pernah di posisi itu. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membacanya. Semoga diberkati ya, 'unknown' hehe..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Berkat Meski Dalam Pergumulan Berat

Digoda Tapi Tidak Ternoda

Menggunakan Kesempatan dalam Kesempitan